Masjid Pusdai: Ikon Religi Masyarakat Jawa Barat dengan Arsitektur Menarik

Masjid Pusdai, atau Pusat Studi dan Dakwah Islam (PUSDIAI), merupakan salah satu ikon religi yang sangat dikenal di Jawa Barat. Berlokasi di Bandung, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan agama Islam yang berpengaruh. Artikel ini akan membahas sejarah, arsitektur menarik, dan keunikan dari Masjid Pusdai.

Sejarah Pembangunan Masjid Pusdai
Inisiatif untuk membangun Masjid Pusdai dimulai pada tahun 1977-1978 oleh Gubernur Jawa Barat, H. Ang Kunaefi. Namun, pembangunan fisik masjid baru dimulai pada tahun 1991 dan selesai pada tahun 1998. Proses pembangunan masjid ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk pembebasan lahan yang memakan waktu hingga 10 tahun, dimulai dari tahun 1982.

Arsitektur Menarik Masjid Pusdai
Desain Masjid Pusdai diciptakan oleh Slamet Wirasonjaya, seorang Guru Besar Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Arsitektur bangunan ini mencerminkan revitalisasi desain modern yang tetap mempertahankan unsur-unsur lokal. Atap masjid berbentuk limas, ciri khas arsitektur Jawa Barat, memberikan daya tarik tersendiri. Elemen kubus dengan lengkungan sebagai aksen hias juga menjadi karakteristik arsitektur Sunda.

Keunikan Bangunan Masjid Pusdai
Salah satu hal istimewa dari Masjid Pusdai adalah keberadaan mushaf sundawi, yaitu kitab suci Al-Qur’an yang dihiasi dengan ornamen dan iluminasi yang terinspirasi dari motif Islami asli Jawa Barat. Motif ini diperkaya dengan ragam flora khas daerah tersebut, seperti gandaria dan patrakomala. Mihrab dan mimbar masjid terbuat dari kayu jati yang diukir dengan indah, menambah kesan tradisional yang kuat.
Selain itu, masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya, seperti ruang seminar, Gedung Bale Asri yang dapat digunakan untuk acara pernikahan dan kegiatan lainnya dengan kapasitas hingga dua ribu orang, ruang pameran mushaf sundawi, perkantoran, perpustakaan, lembaga bahasa, dan klinik.

Aktivitas Dakwah dan Kegiatan di Masjid Pusdai
Masjid Pusdai berfungsi tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai pusat pengembangan agama Islam. Berbagai kegiatan dakwah dan kebudayaan Islam diselenggarakan di sini, seperti tabligh akbar, mabit, dan kajian rutin yang dihadiri oleh banyak jemaah. Fungsi ini menjadikan Masjid Pusdai sebagai pusat program, pembinaan, dan pengembangan syiar Islam di Jawa Barat.

Kesimpulan
Masjid Pusdai adalah contoh nyata dari kombinasi antara tradisi dan modernitas dalam arsitektur Islam. Dengan sejarah yang kaya dan desain arsitektur yang menarik, Masjid Pusdai menjadi ikon religius bagi masyarakat Jawa Barat. Keberadaannya tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pengembangan agama Islam yang berpengaruh. Dengan memahami sejarah dan keunikan Masjid Pusdai, kita dapat lebih menghargai warisan budaya serta spiritualitas yang terkandung di dalamnya.

www.hamdalahkubahkreasindo.com